Selasa, 31 Mei 2011

Gunung Pegat (Glali) Bungkal



Gungung Pegat atau yang sering disebut-sebut oleh masyarakat Bungkal sebagai Glali, ini terletak di desa Nambak, yang menghubungkan antara kecamatan Bungkal dengan kecamatan Slahung. Konon terdapat sebuah cerita yang bisa dianggap mistis. Kata penduduk disekitar Gunung Pegat, apabila ada pengantin yang baru menikah tidak diperbolehkan lewat situ. Dikarenakan apabila lewak situ, maka dalam waktu singkat akan mengalami perceraian.

Awal mulanya disebut sebagai Gunung Pegat karena setiap pengantin baru yang melewati jalan disitu akan mengalami perceraian (dalam bahasa jawa pegatan). Tapi ada pula yang berpendapat bahwa bentuk gunung yang dibelah oleh sebuah jalan. Karena itu disebut sebagai Gunung Pegat.

Sedangkan penduduk yang menyebutnya sebagai "Glali", konon ceritanya, ada seorang Ratu yang bernama Ratu Bakah. Pada waktu itu Ratu Bakah diserang oleh musuh yang jumlahnya sangat banyak di daerah Kambeng Slahung. Sehingga sampai sekarang daerah tersebut dikenal dengan sebutan desa Kambeng. Kemudian Ratu Bakah berlari sampai di Gunung Pegat. Disitu Sang Ratu lupa arah. Sehingga daerah tersebut sampai sekarang dikenal dengan sebutan Glali. Setelah itu Ratu Bakah berlari terus ke timur, sehingga Ratu Bakah sampai ke bungkal. Sampai situ Ratu Bakah ingat arah kembali, sehigga daerah itu disebut sebagai bungkal (nyambung akal) yang sampai sekarang menjadi sebuah kecamatan.

Sedangkan jalan yang membelah gunung tersebut sampai sekarang belum diketahui kapan pembuatannya. Tapi menurut masyarakat disekitar desa Nambak jalan tersebut dimakadam pada tahun 1971. Dan di aspal sekitar tahun 1980-an.