Selasa, 20 Maret 2012

Bersih Desa

Dalam rangka “Bersih Desa” pada hari sabtu tanggal 17 maret 2012, Desa Bungkal Kecamatan Bungkal mengadakan pagelaran Reog. Reog yang didatangkan langsung dari Dukuh Kudo Desa Bungkal ini membuat semakin meriahnya suasana di Desa Bungkal. Pagelaran Reog bermula dari jam 14.00 dan selesai pada jam 17.00, Reog berjalan dari rumah Bapak Mulyono menuju ke perempatan Bungkal kemudian menuju ke kantor Balai Desa Bungkal dan kembali lagi ke rumah Bapak Sapto Priyono, S.Pd (Bapak Lurah). Dalam pagelaran ini terdapat 2 Reog, 6 Warok, 6 Jatil, dan 5 Pujang Ganong. Mereka semua memamerkan kebolehan mereka dalam menari dan berakrobat. Tapi yang sangat sering disorot oleh masyarakat adalah akrobat dari Pujang Ganong dan tukang barong (Reog). Hal ini dibuktikan dengan cara banyaknya masyarakat yang mengambil gambar lewat HP ataupun lewat kamera digital. Karena sangat meriahnya acara dan antusiasnya warga untuk menyaksikan pagelaran Reog, jalur lalu lintas Bungkal – Jetis dan Bungkal – Slahung macet total selama kurang lebih 2 jam. Sedangkan acara puncaknya jatuh pada malam harinya yaitu pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Nardi Carito Mudo dari Pacitan yang akan membawakan lakon “Wahyu Payung Agung”. Sebelum pagelaran Wayang Kulit dimulai terlebih dahulu diadakan slametan/genduri “Bersih Desa”. Pada acara slametan ”Bersih Desa” ini dihadiri oleh Bupati Ponorogo Bapak H. Amin, SH beserta sang istri Ibu Widya Yuningsih, DPRD Ponorogo tingkat 2, Kepala Camat Bungkal, seluruh Kepala Desa di Kecamatan Bungkal, Sesepuh Desa Bungkal, Alim Ulama’ Desa Bungkal, dan warga Desa Bungkal. Acara slametan “Bersih Desa” berlangsung dari jam 19.30 sampai dengan jam 21.00. Setelah acara slametan “Bersih Desa” selesai, langsung disusul oleh pagelaran Wayang Kulit. Hal ini pun juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menjajakan dagangannya. Pinggir-pinggir jalan pun dipenuhi oleh para pedagang. Tidak hanya pedagang dari daerah Bungkal saja, tapi ada juga yang jauh-jauh dari Jetis, Ngrayun, Sambit, dan Balong untuk berdagang sekaligus menyaksikan pagelaran Wayang Kulit.